5 Gerakan Yoga untuk mengurangi Hypotonia pada anak kondisi Down Syndrome
“This additional genetic material alters the course of development and causes the characteristics associated with Down Syndrome. A few of the common physical traits of Down Syndrome are low muscle tone, small stature, an upward slant to the eyes, and a single deep crease across the center of the palm-although each person with Down Syndrome is a unique individual and may possess these characteristics to different degrees, or not at all.” – National Down Syndrome Society
https://www.ndss.org/about-down-syndrome/down-syndrome-facts/
Keterangan dari National Down Syndrome Society sebuah organisasi non-profit dari Amerika Serikat yang didirikan oleh Betsy Goodwin dan Ardon Moulton di tahun 1979, mengatakan beberapa ciri khas dari kondisi fisik anak kondisi Down Syndrome adalah kondisi tonus otot lemah, tubuh berukuran kecil, mata sipit, dan ada lekukan yang dalam pada telapak tangannya. Pada artikel ini, kami akan membahas kondisi tonus otot lemah pada anak kondisi Down Syndrome. Kondisi tonus otot lemah berdampak pada kemampuan perencanaan motorik (motor planning), kemampuan makan, kordinasi kemampuan menghisap, menelan dan bernafas. Seringkali terlihat mulut anak kondisi DS agak terbuka, lidah menjulur keluar dan artikulasi saat bicara kurang jelas. Kondisi bawaan ini harus mendapatkan intervensi dari awal agar kemampuan menjalankan aktivitas sehari-hari dapat lebih optimal.
Yoga salah satu aktivitas gerak untuk anak yang menyenangkan dan membantu di beberapa area, antara lain seperti : o Penguatan otot batang tubuh. o Kemampuan bernafas. o Sistem sensori proprioseptif dan vestibular. o Gerakan menyilang. o Perencanaan Gerak Motorik. o Mengurangi stress. o Body Awareness.
Seringkali orang tua bertanya kepada kami antara lain “Bagaimana mengenalkan yoga ke anak?”. Dalam video kami “Gerakan Yoga Untuk Anak kondisi Down Syndrome”, kami mengenalkan beberapa gerakan yoga. Kami menggunakan Kartu Yoga Anak dari Kids Yoga Jakarta sebagai bentuk komunikasi yang dikenal dengan Visual Support. Anak kondisi Down Syndrome memiliki hambatan dalam komunikasi, maka Kartu Yoga Anak sangat membantu komunikasi pada sesi yoga. Kartu Yoga ini dapat dibeli di http://bit.ly/2mfyB29 Gerakan Yoga dalam video tersebut akan kami akan jelaskan satu persatu dibawah ini.
Aktivitas bermain tepuk tangan sambil bernyanyi adalah aktivitas cross midline sederhana yang bisa dilakukan di rumah. Pada aktivitas ini short term memory anak akan berkembang karena mereka harus mengingat gerakan tepuk apa saja yang harus dilakukan dan bagaimana urutannya, pemahaman anak tentang tempo gerakan juga bisa dioptimalkan dengan aktivitas ini.
• Nafas Balon : Melatih pernafasan sangat penting untuk anak kondisi Down Syndrome karena akan membantu menguatkan otot-otot area dada dan menstimulasi diafragma. Kondisi tonus otot lemah pada anak DS akan menyebabkan postur anak membungkuk dan kaku. Berikan Nafas Balon sebagai awal sesi yoga agar kesadaran diri anak lebih terbangun.
• Kereta api : Menggabungkan gerakan yoga sambil mengeluarkan suara kereta api seperti Choo..Choo atau Tuut…Tuuuut akan memberikan stimulasi di area otot mulut, otot tubuh bagian atas, dan juga rotasi pada area otot batang tubuh. Sekaligus memberikan stimulasi pada sistim sensori Visual, Vestibular dan Propriosepsi. • Merak : Posisi kaki pada postur yoga Merak yang membuka lebar, sambil menegakkan tulang punggung akan memberikan stimulasi otot tubuh bagian atas dan bawah.• Layang-layang : Gerakan ini sangat penting untuk penguatan otot dan juga stabilisisasi otot area batang tubuh dan juga gerakan menyilang. Ingatkan anak untuk menirukan suara angin seperti “Woooosh…woooosh..” untuk menstimulasi otot area mulut dan pernafasan.• Anjing : Postur Yoga ini selain selalu menjadi favorit anak-anak juga memberikan banyak manfaat untuk penguatan otot tubuh. • Ular : Postur Yoga ini seringkali disebut prone extension yang memberikan manfaat penguatan otot tubuh atas dan ekstensi otot tubuh. Gabungkan dengan suara desis ular untuk mengaktifkan otot area diafragma. • Sphinx : Gerakan yoga ini menjadi pilihan anak-anak untuk memulihkan tenaga setelah postur yoga ular yang cukup challenging bagi anak-anak. Postur Sphinx juga meningkatkan kesadaran pada tubuh atau body awareness dan memberikan input pada sistem sensori proprioseptif, vestibular, dan juga taktil.
Tips untuk orang tua : • Tonton video kami sampai habis agar mendapat informasi bagaimana melakukan gerakan yoga anak di rumah. • Sampaikan yoga ke anak dengan suasana bermain dan menyenangkan agar terjadi hubungan yang positif antara anak dan orang tua atau caretaker. • Lakukan yoga anak minimal 2 jam setelah makan besar agar proses pencernaan terjadi dengan baik. • Kenalkan yoga sebagai bagian dari aktifitas gerak setiap hari. • Gerakan yoga dapat diberikan satu atau dua gerakan terlebih dahulu. Lihat respons/sikap anak saat dikenalkan gerakan yoga. • Berikan Kartu Yoga Anak sebagai komunikasi visual support ke anak.• Perlu diingat bahwa semua orang dapat melakukan yoga, jadi hargai kemampuan gerak setiap anak.
Jika ada pertanyaan lebih lanjut mengenai topik ini, silahkan hubungi kami via email dibawah ini. Selamat beryoga dengan anak !
Penulis adalah Tina Maladi seorang instruktur Yoga Anak dengan Kebutuhan Khusus di PSLC. E-mail : info@kidsyogajakarta.com
Penulis adalah Tina Maladi seorang instruktur Yoga Anak dengan Kebutuhan Khusus di PSLC. E-mail : info@kidsyogajakarta.com

Video can’t be displayed
This video is not available.