A. Kenali Klasifikasi Cerebral Palsy
Tabel A. GMFCS descriptors: Palisano et al. (1997) Dev Med Child Nuerol 39:214-23.Illustration Version 2 @Bill Reid, Kate Willoughby, Adrienne Harvey and Kerr Graham.
Pada Tabel A terlihat klasifikasi fungsi motorik pada anak kondisi Cerebral Palsy (CP). Klasifikasi ini sangat penting untuk menentukan program, intervensi, stimulasi, alat bantu, pola komunikasi, edukasi apa yang dibutuhkan oleh anak atau individu tersebut. Setelah mendapatkan klasifikasi tersebut, orang tua dan caregiver dapat menjalankan program stimulasi yang disarankan oleh dokter rehab medik, dokter anak, dokter syaraf anak, fisioterapis, okupasi terapis dan terapis wicara. Perlu diingat dibutuhkan tim dokter dan tenaga ahli yang bekerja sama dengan orang tua/caregivers untuk membantu anak kondisi Cerebral Palsy. Informasi dokter bisa dilihat di website kami www.terapipediasuitindonesia.com
B. Kondisi Sensori Motorik Anak kondisi Cerebral Palsy yang sering kami temui
Berdasarkan pengalaman kami saat menemui klien dengan kondisi Cerebral Palsy di center kami, ada beberapa kondisi yang memiliki kesamaan pada klien CP, antara lain :
1. Nyeri dan kaku saat bergerak. 2. Mudah Tersedak3. Drooling atau mengeces.4. Cepat Lelah saat beraktifitas. 5. Gangguan Postur.6. Mudah terkejut.7. Takut dengan perubahan posisi. 8. Mata juling. 9. Kemampuan batuk lemah sehingga menimbulkan akumulasi dahak.
Dengan adanya kondisi tersebut diatas, maka program harus disesuaikan agar anak dapat menjalani intervensi dengan aman, nyaman dan menyenangkan. Perlu diingat, setiap melakukan intervensi/stimulasi pada anak harus disampaikan dengan situasi bermain, fun dan aman bagi mereka. Karena dengan permainan, anak dapat menjalankan intervensi dengan rasa senang dan situasi ini sangat berpengaruh pada kemampuan pusat system syaraf, otot, pernafasan dan input system sensori pada mereka. Ingat kondisi anak CP sangat kompleks sehingga perlu pemahaman yang baik untuk memberikan stimulasi pada mereka.
C. Apa yang dimaksud dengan Sensori Motorik?
Pembahasan Sensori Motorik sangat luas sekali. Dalam tulisan ini, kami hanya menjelaskan secara singkat agar mudah dipahami. Kami akan menggunakan ilustrasi Pyramid of Learning dibawah ini agar memudahkan pembaca untuk mengerti.
Seperti yang kita ketahui, perkembangan otak dimulai dari Bawah ke Atas. Artinya dari area otak bagian bawah lalu diproses ke atas dan diproses ke area otak bagian kanan dan bagian kiri. Tentunya tidak semudah itu proses dalam otak, karena otak adalah organ yang sangat kompleks. Jika dilihat dari area bawah piramida, paling bawah adalah Pusat Sistem Syaraf, lalu tahap berikutnya adalah Sistem Sensori. Dibutuhkan adanya integrasi yang optimal dari Sistem Sensori yang diterima dari sensasi tubuh (Vestibular, Propriosepsi, Taktil dan Interoception) dan Sensasi yang diterima dari lingkungan sekitar yang diproses dari system sensori Vestibular, Auditory dan Olfactory. Jika dilihat tahapan berikutnya adalah Perkembangan Sensori Motorik mulai dari Kestabilan Postur, Kesadaran dua sisi tubuh, Perencanaan gerak, Skema tubuh, Reflex Primitif yang matang, dan Kemampuan memilih input yang diterima reseptor. Pengertiannya adalah, Sistem sensori akan mempengaruhi gerak motorik seseorang. Apakah input sensori memberikan rasa aman ? jika iya maka gerak motorik akan bertindak sesuai dengan kebutuhan. Jika informasi yang diterima otak dari system sensori menimbulkan rasa tidak aman, maka gerak tubuh akan menyesuaikan untuk proses menyelamatkan diri. Apa yang terjadi pada anak kondisi Cerebral Palsy ? Dengan adanya permasalahan pada area otak, maka area di bagian bawah akan terjadi gangguan juga. Perlu diingat kondisi setiap anak akan berbeda-beda. Beberapa studi menunjukkan :
- Tactile studies in children with cerebral palsy report a prevalence of deficits from 42–90% of children, with difficulties common in stereognosis and two-point discrimination (2PD) → impact motor skills required to perform daily activities. Auld, M. L.(2011), et al. Tactile Assessment in Children with Cerebral Palsy: A Clinimetric Review, Physical & Occupational Therapy in Pediatrics, 31(4):413–439. Informa Healthcare USA, Inc.
- Auld, M. L.(2011), et al. Tactile Assessment in Children with Cerebral Palsy: A Clinimetric Review, Physical & Occupational Therapy in Pediatrics, 31(4):413–439. Informa Healthcare USA, Inc.
- Anak dengan CP Diplegic Spastik yang diberikan intervensi terapi Sensori Integrasi memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perkembangan fungsi motorik kasar anak.
- Shamsoddini, Alireza & Md, M. (2008). Effect of Sensory integration therapy on Gross motor Function in Children with cerebral palsy. Iran J Child Neurol.
Berdasarkan studi diatas, menunjukkan adanya gangguan sensori berpengaruh pada kemampuan motorik anak kondisi Cerebral Palsy. Namun ada hal penting yang juga perlu diperhatikan, yaitu mengenai latihan harus disesuaikan dengan kemampuan anak terutama usahakan hindari rasa sakit saat melakukan gerakan. Beberapa studi menyatakan sebagai berikut :
- Penelitian pada anak CP dengan GMFM level 1 menyebutkan : A large proportion of children with CP reported pain. There is an indication that long-lasting pain influences participation in physical leisure activities. Pain relieving interventions are important to decrease pain-related suffering and facilitate participation (Ostergaard, C.S, et al. 2020)
- Anak dengan Cerebral Palsy tidak mampu meregulasi nyeri kronis secara efektif setelah beraktivitas fisik. Maka dari itu disarankan untuk melakukan aktivitas fisik level ringan secara rutin untuk meningkatkan ketahanan (endurance) dalam beraktivitas sehari-hari dan meningkatkan pain coping strategies (Riquelme, I. et al. 2018)
Dengan adanya informasi ini, artinya orang tua atau pendamping perlu memahami sekali kondisi anak CP terutama berhubungan dengan rasa sakit. Karena adanya pertumbuhan yang terganggu akibat kerusakan pada otak, maka postur anak CP tidak sesuai dengan postur tipikal. Perubahan ini terkadang mengakibatkan rasa sakit pada persendian, namun ada kemungkinan si anak tidak bisa mengenali rasa sakit tersebut. Hal ini disampaikan pada bukti penelitian dibawah ini :
- Bone/joint complications (Range of Motion (ROM), Postur miring and scoliosis) and reduced mobility had the strongest direct relationship with pain in the lower extremities (Schmidt, S.M, et. al. 2019). Dikatakan karena adanya komplikasi pada tulang dan persendian sehingga berpengaruh pada area ruang gerak, posisi postur yang miring, scoliosis juga kurangnya mobilitas maka hal ini berhubungan langsung pada rasa sakit pada area tubuh bawah.
- Kontraktur pada anggota gerak bawah muncul pertama kali di area kaki (plantar fleksi) untuk GMFCS I dan II dan kontraktur pada lutut (fleksi knee) untuk GMFCS III sampai V. Hal ini berhubungan dengan posisi anak CP dengan GMFCS III - V yang banyak menghabiskan waktu duduk di kursi roda dengan kedua lutut di tekuk (Cloodt, 2020)
Aspek penting lainnya adalah pola pernafasan yang tidak optimal pada anak Cerebral Palsy. Sebuah studi mengatakan :
- Children with CP have poorer lung function than their typically developing gender- and height-matched peers. Forced expiratory function and vital capacity are worse with increasing GMFCS level. Exercise, respiratory feedback, incentive spirometry and resistance exercise improve lung function in CP (Marpole, R. et al. 2020)
Studi ini mengatakan anak dengan Cerebral Palsy memiliki fungsi paru-paru yang rendah dibanding anak seusianya. Semakin tinggi kategori GMFCS, kemampuan, kapasitas dan fungsi paru-paru semakin memburuk. Dibutuhkan latihan gerak, dan latihan pernafasan untuk meningkatkan kapasitas fungsi paru-paru pada anak Cerebral Palsy.
Setelah mengetahu hal-hal tersebut diatas, latihan apa yang bisa diberikan anak di rumah?
D. Program yang disarankan untuk dilakukan dirumah.
Pembahasan Sensori Motorik sangat luas sekali. Dalam tulisan ini, kami hanya menjelaskan secara singkat agar mudah dipahami. Kami akan menggunakan ilustrasi Pyramid of Learning dibawah ini agar memudahkan pembaca untuk mengerti.
Kami menyarankan untuk melakukan konsultasi ke tim dokter anak, rehab medik, syaraf anak, fisioterapis, okupasi terapis untuk mendapatkan program yang sesuai dengan anak kondisi Cerebral Palsy. Kami memberikan beberapa video latihan sebagai berikut :
1. Pijatan Wajah dan Latihan untuk area mulut :
Video can’t be displayed
This video is not available.
Video can’t be displayed
This video is not available.
2. Latihan untuk Gerak Tangan Anak CP :
Video can’t be displayed
This video is not available.
3. Tips Mencegah Konstipasi pada anak CP
Video can’t be displayed
This video is not available.
4. Latihan untuk anak CP Spastik
Video can’t be displayed
This video is not available.
Kami sarankan untuk tetap berkonsultasi dengan tim dokter dan spesialis sebelum melakukan latihan tersebut.
Jika Anda ingin mendapatkan program intensive untuk anak kondisi Cerebral Palsy, hubungi kami PS Learning Center melalui email : terapipediasuit@gmail.com atau Whatsapp 081905091570